Hauptmann Hans Joachim Marseille
(Ksatria Udara Langit Afrika)
Setiap manusia terlahir dalam kehidupan dan berakhir pada kematian. Hans Joachim Marseille (Jochen) adalah seorang perwira yang menjadi teladan bagi para ksatria udara lainnya. Hampir tidak ada seseorang yang bisa menyamakan karirnya ini. Seorang perwira berpangkat Kapten ini menjadi terkenal lewat berbagai pertempuran yang pernah dilakoninya di udara. Seni perang udara terindah yang dibuatnya, membuat semua orang hampir tidak percaya. Keyakinan dan Kekuatan dalam diri Marseille ini telah membuatnya menjadi satu-satunya orang yang mendapat julukan sebagai "Bintang Afrika".
Jochen setelah selesai melaksanakan misi penerbangannya
Pertempuran yang telah dilakoni Hans Joachim Marseille cukup banyak dan sangat menakjubkan. Akibat dari aksinya yang cukup menawan ini, Adolf
Hitler segera memberikan penghargaan kepadanya berupa medali Ritterkreuz mit
Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight’s Cross with Oak Leaves,
Swords, and Diamonds) sekitar tahun 1942.
Jochen menerima penghargaan dari Hitler
Jumlah kemenangan
yang diperoleh Jochen adalah 158 kali. Kemenangan terakhirnya ini terjadi pada tanggal 26 September
1942. Pada saat itu, pilot pesawat Spitfire (Inggris) yang dihadapinya merupakan lawan paling tangguh yang pernah dia jumpai. Dogfight
berlangsung lebih lama dari biasanya, dengan kedua pesawat saling
mengeluarkan kemampuan terbaik. Akhirnya Jochen yang keluar sebagai
pemenang, dan sang pilot Inggris terbunuh bersama pesawatnya yang
jatuh ke bumi. Setelah Jochen pulang kembali ke pangkalannya,
teman-temannya masih melihat ketegangan yang terlihat di wajah
pucatnya. Tangannya bergetar saat menyundut sebatang rokok.
Ketika diminta untuk menceritakan tentang peristiwa saat itu, dia hanya berkata, "Seorang musuh yang sangat berpengalaman dan memaksakan diri. Tak pernah ada sebelumnya, musuh yang bertempur seperti dirinya. Aku tak tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya."
Pesawat tempur Bf-109F milik Jochen
Messerschmitt Bf-109 adalah pesawat tempur pada era perang dunia kedua. Bf-109
mulai dikembangkan pada tahun 1930-an dan didesain oleh Willy Messerschmit dan Robert Lusser. Bf-109 menjadi tulang punggung Luftwaffe
dengan berbagai peran, yaitu sebagai bomber escort , fighter dan bisa
pula dijadikan ground attack aircraft. Maka dari itu, pesawat ini
tetap diproduksi sampai tahun 1945. Bf-109F dipersenjatai dengan 5 senapan
mesin dengan 2 didekat mesin dan 1 senapan mesin ditutupi dengan spinner
yang berkaliber 20 mm.
Jochen dan Pesawatnya
Pesawat ini bermesin Daimler-Benz DB 601 601E
atau 601N powerplants. Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimal +600km/h dengan
ketinggian maksimal +20,000 ft. Pesawat ini juga digunakan oleh "Ksatria Udara Afrika", yaitu Hans Joachim Marseille dalam front afrika utara. Sebagian Bf-109 pernah diganti oleh pesawat tempur baru yaitu Focke Wulf Fw-190. Bf-109F diperkenalkan dengan garis aerodinamis yang bersih, dan ekor
pesawat yang "unbraced" dan dengan roda belakang yang dapat ditarik
masuk.
Perang dunia kedua di medan pertempuran afrika menyisahkan kenangan sang Jochen yang hingga saat ini masih tercatat dalam sejarah. Jochen memiliki reputasi yang baik dan sempurna. Pertempuran demi pertempuran dia jalani dengan semangat yang begitu membara, membuat gentar lawan dan disanjungi oleh kawan.
Kisah hidup Hans Joachim Marseille tidak bertahan lama. Kehidupannya berakhir dalam sebuah tragedi yang menyedihkan. Dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan di udara. Dalam suatu misi, tiba-tiba terjadi kerusakan mesin yang memaksanya untuk meninggalkan pesawat di udara. Setelah dia keluar dari kokpit yang sudah dipenuhi asap tebal, dada Jochen terkena stabilisator vertikal pesawat miliknya sendiri dalam suatu tumbukan keras. Hal ini yang mungkin membunuhnya seketika, atau membuatnya kehilangan kesadaran sehingga tidak dapat membuka parasut saat berada di udara. Jochen tidak tewas di tangan musuh, tetapi tewas karena faktor pesawatnya sendiri.
Dogfight Messerschmitt Bf-109F vs Supermarine Spitfire
Perang dunia kedua di medan pertempuran afrika menyisahkan kenangan sang Jochen yang hingga saat ini masih tercatat dalam sejarah. Jochen memiliki reputasi yang baik dan sempurna. Pertempuran demi pertempuran dia jalani dengan semangat yang begitu membara, membuat gentar lawan dan disanjungi oleh kawan.
Jochen hendak berangkat bertempur
Ketampanan Hans Joachim Marseille yang terkenal diperoleh dari darah Huguenot Prancis ayahnya,
Siegfried Marseille. Ayahnya merupakan seorang Jenderal Luftwaffe
dalam Perang Dunia II. Hal ini pula yang membawa nama "Marseille", nama
yang cukup asing bagi seorang warga Jerman. Dia bergabung dalam kesatuan Luftwaffe pada
tahun 1938. Pada usia 20 tahun, dia berhasil menyelesaikan
pendidikannya di salah satu sekolah pilot tempur Luftwaffe. Catatan awalnya tidak
menunjukkan hal yang istimewa, dan Jochen masih seorang pemuda
yang kurang pengalaman. Sifat yang lebih menonjol dari Jochen di
masa awalnya lebih pada sifat urakan. Jochen sering mengandalkan ketampanannya untuk memikat wanita. Dia sering terlalu sibuk dengan kegiatan malam harinya, sehingga terkadang menjadi lelah pada pagi hari dan tidak dapat terbang atau bertempur. Akibat dari perbuatannya itu, Jochen dipindahkan ke unit lain. Unit ini kemudian akan mendapat penugasan
di tanah Afrika Utara pada tahun 1941 yang jauh dari tanah eropa.
Di
bawah bimbingan komandan barunya ini, Potensi tersembunyi Jochen yang dahsyat akhirnya dapat diketahui. Dia mulai
mengembangkan berbagai macam kemampuan tempur sebagai seorang pilot pesawat pemburu yang handal. Kejeniusannya mulai terlihat, sehingga sifat urakan yang dimiliki mulai tertutup. Puncak prestasi Jochen diperoleh
pada tanggal 1 September 1942, ketika menjalani tiga misi tempur dalam satu hari. Dalam misinya, Jochen berhasil menembak jatuh 17 pesawat musuh. Suatu prestasi
yang hebat, sehingga membuat Adolf Hitler tidak ragu untuk
memberikan penghargaan Ritterkreuz mit Eichenlaub, Schwertern und
Brillanten (Knight’s Cross with Oak Leaves, Swords, and Diamonds), hanya
29 hari berselang.
Jochen sedang menceritakan pengalamannya kepada anggota Hitlerjugend Flieger di Berlin
Kisah hidup Hans Joachim Marseille tidak bertahan lama. Kehidupannya berakhir dalam sebuah tragedi yang menyedihkan. Dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan di udara. Dalam suatu misi, tiba-tiba terjadi kerusakan mesin yang memaksanya untuk meninggalkan pesawat di udara. Setelah dia keluar dari kokpit yang sudah dipenuhi asap tebal, dada Jochen terkena stabilisator vertikal pesawat miliknya sendiri dalam suatu tumbukan keras. Hal ini yang mungkin membunuhnya seketika, atau membuatnya kehilangan kesadaran sehingga tidak dapat membuka parasut saat berada di udara. Jochen tidak tewas di tangan musuh, tetapi tewas karena faktor pesawatnya sendiri.
Upacara pemakaman Jochen di Derna, Afrika Utara
Oberleutnant
Ludwig Franzisket ditugaskan untuk menjemput jenazah Jochen dari tempat
kejadian. Mayat Jochen lalu dibaringkan di Staffelnya. Sepanjang hari itu rekan-rekan seperjuangannya berdatangan untuk
menyampaikan penghormatan terakhir mereka kepada "Bintang Afrika". Sebagai
pernghargaan, mereka memutar lagu "Rhumba Azul" yang merupakan lagu favorit
Jochen. Lagu tersebut diputar satu hari penuh. Pemakaman
Jochen sendiri berlangsung tanggal 1 Oktober 1942 di Makam Pahlawan
Derna dengan dihadiri oleh Generalfeldmarschall Albert Kesselring dan
Eduard Neumann yang menyampaikan kata-kata eulogi.
Generalfeldmarschall Albert Kesselring
memberikan eulogi terakhir sebelum peti jenazah Jochen
dimakamkan
Entri
terakhir di buku terbang Jochen ditulis oleh Eduard Neumann yang
berbunyi: "Durasi terbang 54 menit, waktu pendaratan ‘salib hitam’.
Terjun dengan parasut 7 kilometer (4,3 mil) selatan Sidi Abdel Rahman.
Catatan: Kerusakan mesin. Penerbangan 1-482. terlibat dalam 388
pertempuran udara dengan 158 kemenangan: Dicatat di lapangan tanggal 30
September 1942".
Kematian Jochen membuat seluruh pilot Jerman larut dalam kesedihan
Penelitian
atas kecelakaan tersebut segera dilakukan. Laporan komisi (Aktenzeichen
52, Br.B.Nr.270/42) menyimpulkan bahwa jatuhnya pesawat dikarenakan
oleh salah perhitungan di roda gigi (persneling), yang menyebabkan
kebocoran oli. Hal ini kemudian membuat terlepasnya beberapa gigi dari
roda pacu sehingga menimbulkan percikan api dan asap. Kemungkinan
sabotase manusia tidak ada. Pesawat W. Nr. 14256 diberangkatkan ke unit
via Bari, Italia. Misi yang berujung pada hancurnya pesawat tersebut
adalah misi pertama dari pesawat itu.
Makam Jochen di Pemakaman Derna, Afrika Utara
Banyak
dari jagoan Luftwaffe lain, seperti Adolf Galland dan Erich Hartmann
yang mengakui bahwa Hans Joachim Marseille adalah pilot terbaik dan akan tetap dikenang sepanjang waktu.
Günther Rall berkata, "Marseille adalah pilot yang luar biasa dan
penembak yang sangat jitu. Bahkan aku sempat berpikir dia adalah penembak terbaik di
Luftwaffe."
Tugu peringatan piramid tempat jatuhnya Jochen di Sidi Abdel Rahman, Mesir
Kematian
Jochen sendiri menyebabkan keruntuhan moral di seluruh Geschwader. Tidak
heran jika dalam jangka waktu satu bulan, JG 27 dipindahkan dari
Afrika. Karena hal ini! Selain itu, kematian dua orang jago
Jerman lainnya, Günter Steinhausen dan Hans-Arnold Stahlschmidt (sahabat
Jochen) tiga minggu sebelumnya menjadi pemicu lain. Hal ini menunjukkan
bahwa Geschwader 27 sangat tergantung pada Jochen, sesuatu yang
sebenarnya tidak boleh terjadi dan seakan menjadi salah Jochen, meskipun
memang tidak dapat dihindari bila kita melihat gaya bertarung Jochen yang
unik. Semakin sukses dia dalam pertempuran, semakin dia menjadi andalan
seluruh skuadron dalam menghadapi armada pesawat Sekutu yang mempunyai
kekuatan berlipat ganda. Karena itu kematian Jochen memberi pukulan
telak dan menghancurkan pada unitnya, sesuatu yang tidak dapat mereka
tanggung. Tidak akan ada lagi seorang Jochen yang menyerbu seluruh formasi
musuh hanya seorang diri, tak akan ada lagi seorang Jochen yang menjadi
penyala semangat bahwa di Afrika kekuatan udara Jerman masih
diperhitungkan, tidak akan ada lagi pilot luar biasa yang tiap pulang ke
pangkalan mengepakkan sayap pesawatnya berkali-kali sebagai tanda bahwa
dia telah meraih kemenangan berlipat hari itu. Tidak akan ada lagi!!!
Don't give up. Write more!
ReplyDelete