INSPIRASI
KEHIDUPAN PRESIDEN SOEKARNO
Bagian 1
Ir. Soekarno
Bapak Proklamator Indonesia ini lahir di Surabaya
pada tanggal 6 Juni 1901. Soekarno atau yang biasa kita sebut sebagai "Bung
Karno" adalah presiden pertama negara Indonesia. Rakyat Indonesia
mengagungkan namanya sebagai "Paduka Yang Mulia Pemimpin Besar Revolusi".
Jika sepintas mendengarnya, maka kita akan bertanya: "Mengapa?"
Soekarno menginspeksi pasukan
Soekarno merupakan salah satu tokoh dunia dari
sekian banyak tokoh di negara Asia-Afrika yang mampu memperlihatkan
taringnya dalam menghadapi ancaman imperialisme modern dari negara-negara Barat. Dia adalah penggagas ide dalam pembentukan Gerakan Non-Blok (GNB). Gerakan Non-Blok merupakan alternatif dari terbentuknya kekuatan blok barat dan blok timur pasca Perang Dunia II berakhir. Soekarno berusaha menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan negara-negara di dunia. Adapun beberapa kunjungannya ke negara-negara lain diabadikan dalam album foto berikut ini:
Soekarno bersama dengan negara-negara di Asia-Afrika membentuk kekuatan baru yang bertujuan sebagai unsur yang netral di antara kedua blok tersebut. Dalam hal ini, anggota dari Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang memiliki sikap netral untuk tidak mendukung salah satu dari kekuatan kedua blok itu. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara-negara
di Asia-Afrika yang merupakan bagian dari daerah koloni berbagai bangsa eropa
berusaha untuk memperoleh kemerdekaannya masing-masing. Maka dari itu, kita
dapat menarik kembali sebuah pertanyaan yang sama yaitu, "Mengapa?"
Tulisan ini akan mengulas balik tentang definisi dari arti kata "kolonialisme" dan "imperialisme" terlebih dahulu sebelum nantinya kita akan membahas tentang kiprah "Presiden Soekarno" dalam kancah dunia Internasional.
Kolonialisme dan Imperialisme merupakan suatu
kesatuan makna yang tidak dapat dipisahkan. Kolonialisme merupakan usaha sebuah
negara untuk menguasai suatu wilayah dengan tujuan membuat dominasi yang kuat
dari negara-negara lainnya. Sedangkan imperialisme merupakan kebijakan yang
ditunjukkan setelah sebuah negara mendominasi wilayah yang resmi menjadi daerah
koloninya tersebut. Dari kedua kata itu, kita kembali untuk menarik sebuah
pertanyaan yaitu, "Mengapa?"
Lukisan tentara Belanda di Nusantara
Sebuah negara yang maju, akan menerapkan prinsip
kolonialisme dan imperialismenya kepada wilayah-wilayah yang lemah. Hal ini
tentunya sudah memiliki tujuan karena sudah dirancang dengan baik oleh para
jenius di negara maju tersebut. "Keuntungan", ya, tujuannya adalah
untuk mencari keuntungan dari hasil yang diperoleh di wilayah koloni tersebut.
Kita bertanya kembali, "Mengapa?"
Lukisan tentara Belanda dalam peperangan di Nusantara
Wilayah baru yang luas merupakan sebuah ruang
yang bisa menjadi tempat hidup baru. ruang itu tentunya memiliki potensi kekayaan alam
yang melimpah. Hal ini tidak luput dari perhatian bangsa penguasa untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Adapun asumsi dari tulisan ini dapat menyajikan sebuah rumus sebagai berikut.
"Bangsa Penguasa (Penjajah Kolonial) =
Bangsa koloni x 10".
Koloni = Wilayah Penjajahan
Sudah tentu bangsa yang dikolonialkan adalah
bangsa yang menjadi bawahan dari sang penguasa (penjajah kolonial). Mereka akan
melakukan apa saja sesuai permintaan dari sang penguasa. Kekuatan adalah
satu-satunya hal yang dapat mendominasi sang kolonial sejati.
Pembaca mungkin bertanya, "Mengapa
Soekarno?"
Ya, soekarno adalah Presiden Indonesia pertama
dan satu-satunya yang berani secara terang-terangan menentang adanya
imperialisme datang kembali. Koloni sudah termakan oleh "zaman"
namun, Imperialisme apakah sudah sirna seiring dengan usia waktu yang terus
berjalan ke depan?
Soekarno dengan anak laki-laki
Kita mungkin bisa merenung sejenak, imperialisme,
ya, suatu paham yang intinya adalah mengambil kekayaan wilayah lain dalam
jumlah yang tidak terbatas untuk memuaskan bangsa-bangsa yang haus akan
nikmatnya keuntungan dunia. Suatu kegiatan mengeksploitasi kekayaan alam, memanfaatkan sumber daya manusia di daerah koloni, melakukan supremasi politik dalam wilayah koloni sudah menjadi suatu kesatuan dari konsep imperialisme itu sendiri.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment