INSPIRASI
KEHIDUPAN PRESIDEN SOEKARNO
Bagian 2
Kehidupan adalah takdir yang harus dijalani dengan melihat berbagai norma yang ada dalam hukum alam. Teori Darwin yang menurut kaum liberalis sebagai akar dari munculnya paham komunis, ternyata hanya sebuah propaganda yang membuat kaum komunis dijuluki sebagai "Raja Hukum Alam". Komunis menempati urutan pertama dalam tindakan kekerasan terhadap umat manusia. Sedangkan, paham sosialis-fasis yang memunculkan seorang diktator tunggal juga tidak luput dari propaganda kaum liberalis. Komunis dan Sosialis-Fasis merupakan musuh utama dari kaum Liberalis.
Hitler dan Para Marsekalnya Tinggi Militernya
Kaum liberalis ini sudah sepantasnya mendapat julukan sebagai manusia bermuka dua. Sesuatu yang cukup berbahaya dan bisa dikatakan sangat menakutkan daripada komunis dan sosialis-fasis. Untuk satu peristiwa, liberalis memakai topeng demokrasinya dalam melawan tirani, sedangkan topeng lainnya digunakan ketika mereka sedang ingin mendominasi dunia. Jadi dapat kita simpulkan bahwa, ketika negara dengan wujud liberalis itu hampir musnah, mereka akan segera berdamai dengan lawannya. Namun, ketika mereka memenangkan dominasi politiknya, negara ini akan segera menindas lawannya dengan perjanjian-perjanjian yang sungguh tidak masuk akal. Tuntutan yang diinginkannya sangat besar melampaui batas kemanusiaan.
Ir. Soekarno sedang berpidato
Hal tersebut yang membuat Ir. Soekarno sangat memikirkan dengan hati-hati dalam melanjutkan langkah masa depan Republik Indonesia. Soekarno bukan komunis, bukan juga fasis. Dia adalah seorang Nasionalis yang menjunjung harga diri bangsa dengan mengutamakan hak-hak dari perjuangan rakyat. Banyak kalangan masyarakat yang masih awam atau belum mengerti akan situasi peperangan politik pasca perang dunia II berakhir. Hal ini dapat dimaklumkan, karena Indonesia baru saja melangkah dalam pembangunan jati diri bangsa setelah memperoleh kemerdekaan. Ir. Soekarno tidak ingin menempatkan Indonesia dalam mendukung salah satu kekuatan adidaya yang sedang berkuasa. Indonesia telah lama menderita akibat penjajahan dari bangsa kolonial (penguasa koloni). Banyak nyawa dan kekayaan alam yang diambil dari Bumi Pertiwi Indonesia. Perjuangan demi perjuangan dari pemimpin dan rakyat Indonesia telah membawa negara ini sampai pada kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, bangsa yang mengatasnamakan "demokrasi liberal" ini ingin kembali menancapkan kuku kekuasaannya untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai tanah imperialisme demi memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Hal inilah yang membuat Presiden Soekarno menaruh rasa benci dari bangsa atau kaum liberal. Ya, kaum liberal inilah yang dijuluki sebagai "imperialisme sejati". Mereka adalah bekas dari kaum pengkoloni yang telah berubah wujud. Perdamaian dunia yang telah muncul pada era kemerdekaan bangsa-bangsa, tidak membuat kaum liberalis ini untuk berdiam diri saja. Mereka memanfaatkan kesempatan dengan mengandalkan satu jurus yang belum musnah yaitu, imperialisme. Kolonialisme boleh hancur termakan zaman, namun imperialisme rasanya belum hilang dari kebiasaan yang dilakukan oleh bekas negara-negara penjajah dari barat ini.
Propaganda perdamaian yang mereka buat pasca perang dunia II berakhir, menjadikan salah satu ciri dari negara-negara ini untuk kembali mempertahankan kebiasaan lamanya. Mereka tidak ingin dirugikan, tetapi mereka mencoba mencuri apa yang menjadi hak milik negara lain.
Mari kita bersama mengulas sedikit tentang kebiasaan bangsa penjajah era abad 16-19. Berikut ini adalah asumsi yang didasarkan pada fakta yang telah dilihat.
1) Jika negara penjajah atau penguasa hampir diambang kekalahan melawan pemberontakan rakyat asli wilayah koloni, mereka akan mengadakan gencatan senjata dan segera berunding untuk mengadakan perdamaian. Kemudian mereka akan meminta hak-hak kemanusiaannya sebagai alternatif agar musuh tersebut masih mengakui kedaulatannya dan tidak tega untuk membantainya. Setelah itu, mereka akan mencoba untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang pernah menjadi bekas musuhnya. Dalam hubungan yang harmonis itu, mereka mencoba untuk mencari celah dalam menumbuhkan kekuasaannya kembali di wilayah tersebut.
Perundingan dengan penjajah yang kalah
2) Jika negara penjajah atau penguasa memiliki daerah koloni atau wilayah jajahan, maka mereka akan segera membuat kebijakan sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh sang penjajah. Ditambah lagi dengan sedikit teror (penindasan) melalui unsur kekuatan militer atau ancaman penghancuran jika tidak mematuhi keinginan sang imperialisme sejati.
Agresi militer penjajah
3) Imperialisme pada awalnya terdiri atas dua golongan yaitu, imperialisme modern dan imperialisme kuno. Namun diantara perbedaan tersebut tentunya kedua imperialisme ini masih sama dalam memiliki tujuan hidup dengan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dan memberikan sedikit hasil kepada bangsa asli di wilayah koloni. Mereka mencoba membuat kesejahteraan koloni, namun di sisi lain, mereka tetap memperoleh keuntungan yang lebih daripada wilayah koloni tersebut.
Tiga hal di atas merupakan kebiasaan lama yang sampai saat ini masih diterapkan oleh sang imperialisme sejati dari barat. Coba kita pikirkan, apakah hal-hal tersebut masih ada hingga tahun 2014 ini?
Soekarno memandang itu semua sebagai ancaman dalam negara Indonesia yang baru merdeka. Dia berusaha untuk menjauhkan hal tersebut dari rakyat Indonesia dan mulai membangun kekuatan militernya sendiri untuk mengantisipasi adanya ancaman dari pihak yang menginginkan Indonesia menjadi bagian dari daftar pencarian wilayah yang kaya akan hasil alam. Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia selama 350 tahun dan ditambah dengan 3,5 tahun, membuat sang presiden menjadi bangkit untuk menciptakan sebuah negara yang mampu berdiri di atas kaki sendiri. Indonesia akan terus berjuang untuk membangun jati dirinya menjadi bangsa yang maju dan dapat disegani lawan maupun teman. Hal ini akan bertujuan agar negara-negara yang mengatasnamakan dirinya sebagai "sang demokrasi liberal" ini berpikir dua kali lipat untuk kembali menguasai kekayaan alam di Indonesia.
Ir. Soekarno berbicara
Soekarno adalah seorang nasionalis sejati. Dia mampu menyaring berbagai macam ideologi yang ada di dunia ini. Dia dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing ideologi yang ada di dunia. Dan dari beragam ideologi yang telah ada, Ir. Soekarno bersama dengan pemimpin-pemimpin Indonesia lainnya menggagas sebuah ideologi baru yang sesuai dengan cita-cita dan karakteristik bangsa Indonesia yaitu, PANCASILA. Dari ideologi ini, Para pemimpin Indonesia membuat peraturan negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Ideologi Indonesia yang telah lahir ini menjadi dasar pondasi bagi pembentukan peraturan negara Republik Indonesia.
"Kalau dikatakan Soekarno adalah Diktator?" Bukan, buktinya dia adalah sosok penguasa sejati yang mau menerima masukan dari para seniornya maupun bawahannya.
"Jika Soekarno seorang komunis?" Bukan, buktinya dia adalah seorang manusia yang selalu taat dengan agama dan rajin beribadah serta mengamalkan ajaran agama.
"Jika Soekarno kejam?" Tentu tidak mungkin, buktinya dia adalah seorang presiden yang sabar dan mau memaafkan rakyat yang mencoba memberontaknya.
"Apakah Soekarno dan kawan-kawan plagiat bangsa lain? Tentu tidak! Ideologi kita yaitu PANCASILA adalah ciptaan dari Sang Putra Fajar bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya.
Bangsa Indonesia sudah sejak lama belum tersadar untuk bersama-sama membuktikan bahwa kebenaran akan menang melawan kebatilan. Setelah kepergian Sang Putra Fajar, Para Swasta Asing di bawah bendera Imperialismenya telah kembali berkuasa di Indonesia.
Pertambangan asing di Papua
Hal ini membawa kemunduran bagi cita-cita pembangunan kemerdekaan Indonesia. Banyak pihak yang bersengketa, beradu mulut dalam visi maupun misi yang membuat bangsa kita tidak bersatu dan tidak berani menentang kekuatan imperialis. Semoga ini menjadi bahan renungan, semoga mereka mampu mencontoh sikap dan perilaku "Sang Putra Fajar".
Kita seharusnya bangga sebagai rakyat Indonesia. Ideologi PANCASILA dan hasil pembangunan Militer Indonesia pernah membuat kagum bangsa-bangsa lain. Presiden Soekarno mencoba merangkul seluruh bangsa-bangsa di Asia, Afrika, maupun Amerika Latin untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis serta bersama-sama melawan hegemoni kekuatan asing yang mencoba masuk kembali ke dalam negara-negara bekas koloni yang telah merdeka. Sang Putra Fajar ini tidak membedakan mana musuh maupun teman ketika sedang berkunjung ke negara lain. Suaranya yang Vokal membuat kagum para pemimpin negara lain. Kebiasaannya yang ramah, membuat para pemimpin lain menjadi senang dan bersahabat dengannya. Itulah salah satu contoh dari Sang Presiden Pertama bagi generasi pemuda Indonesia.
Ada sedikit kalimat untuk membuat kita semua sadar dan kembali merenung tentang semua hal yang berkaitan dengan dosa. Berikut adalah dua buah kalimat yang mengingatkan kita semua bahwa:
"Kehidupan di dunia hanya sementara, masihkah keserakahan dan keduniawian seorang manusia akan selalu dipertahankan?"
"Era Modernisasi saat ini membuat orang yang baik dan jujur akan hilang dan munculah orang yang buruk dan serakah. Apakah ini yang disebut Zaman Kaliyuga?"
Bersambung ...
No comments:
Post a Comment